Minggu, 12 September 2010

Perpecahan Umat - Etiologi & Solusinya

Diambil dari mailing list salafiyyin@yahoogroups.com

Message: 4
Date: Mon, 7 Mar 2005 19:00:24 +1100 (EST)
From: Ahmad Juliardi <>
Subject: Sejarah hitam perpecahan umat

SEJARAH HITAM PERPECAHAN UMAT

Oleh
Dr. Nashir bin Abdul Karim Al-'Aql

AL-IFTIRAAQ MAFHUMUHU ASBABUHU SUBULUL WIQAYATU MINHU [Perpecahan Umat ! Etiologi & Solusinya]

Bagian 1:

Banyak sekali faidah yang dapat dipetik dari pembicaraan seputar sejarah perpecahan umat. Berbagai peristiwa yang terjadi di awal Islam tersebut sarat dengan ibrah (pelajaran). Tentunya kami tidak mampu menyuguhkan sejarah perpecahan itu secara terperinci, akan tetapi ada beberapa point yang dapat kita jadikan pelajaran. Sembari meluruskan beberapa persepsi keliru sebagian orang sekitar masalah tersebut dewasa in.

Pertama.
Sumbu perpecahan yang pertama kali muncul hanyalah berupa i'tiqad dan pemikiran yang tidak begitu didengar dan diperhatikan. Yang pertama kali di dengar oleh kaum muslimin dan para sahabat adalah aqidah Saba'iyah yang merupakan cikal bakal aqidah Syi'ah dan Khawarij. Itulah benih awal perpecahan yang ditaburkan di tengah-tengah kaum muslimin. Aqidah ini disebarkan oleh penganutnya secara terselubung nyaris tanpa suara. Orang pertama yang memunculkan juga asing, nama dan identitasnya tidak jelas. Orang menyebutnya Ibnu Sauda' Abdullah bin Saba'. Ia mengacaukan barisan kaum muslimin dengan aqidah sesat itu. Sehingga aqidah tersebut diyakini kebenarannya oleh sejumlah kaum munafikin, oknum-oknum yang merancang makar jahat terhadap Islam, orang-orang jahil dan pemuda-pemuda ingusan. Begitu pula sekelompok barisan sakit hati yang negeri, agama dan kerajaan mereka telah ditundukkan oleh kaum muslimin, yaitu orang-orang yang baru memeluk Islam dari kalangan bangsa Parsi dan Arab Badui.
Mereka membenarkan hasutan-hasutan Ibnu Saba', membuat makar tersembunyi atas kaum muslimin, hingga muncullah cikal bakal Syi'ah dan Khawarij dari mereka.

Ibnu Saba Bukan Tokoh Fiktif

Dikutip dari mailing list assunnah@yahoogroups.com

Message: 2
Date: Fri, 18 Mar 2005 08:18:39 +0700
From: "Moch. Nur Cholis" <>
Subject: >>Ibnu Saba Bukan Tokoh Fiktif<<


Ibnu Saba Bukan Tokoh Fiktif

Alih Bahasa :
Muhammad Elvi Syamsi

Dakwaan yang mengatakan Abdullah bin Saba itu adalah tokoh fiktif, selalu dielu-elukan oleh orang syiah moderen dan orang orentalis, agar mereka bisa diterima ditengah-tengah masyarakat. Dakwaan seperti ini bagaikan orang yang mengingkari cahaya matahari ditengah siang bolong lagi cerah. Marilah kita lihat apa pengakuan orang syiah terdahulu terhadap keberadaan Abdullah bin Saba, sebagai bukti yang konkrit atas keberadaannya :

1) An Nasyi Al Akbar (293 H) mencantumkan tantang Ibnu Saba, dan golongan As Sabaiyah, yang teksnya : "Dan suatu golongan yang mereka mendakwahkan bahwa Ali alaihi salam masih hidup dan tidak pernah mati, dan ia tidak akan mati sampai ia menghalau (mengumpulkan) orang arab dengan tongkatnya, orang ini adalah As Sabaiyah, pengikut Abdullah bin Saba. Dan adalah Abdullah bin Saba seorang laki-laki dari penduduk Sana, seorang yahudi, telah masuk Islam lewat tangan Ali dan bermukim di Al Madain…."

Ref : Masailul Imaamah Wa Muqtathofaat minil kitabil Ausath fil Maqalat / ditahqiq oleh Yusuf Faan As, (Bairut 1971) hal : 22, 23.

Isnad & Syiah

Diambil dari mailing list assunnah@yahoogroups.com

groups.yahoo.com/group/assunnah

Message: 18
Date: Sat, 12 Feb 2005 04:19:32 -0000
From: "fnhouses" <>
Subject: Isnad & Syiah


TIADA ISNAD DAN RIWAYAT SYI'AH TANPA PERTENTANGAN

Tidak ada satu pun riwayat yang dimiliki Syi'ah kecuali mesti terdapat riwayat yang bertentangan dengan itu. Tidak ada Hadits kecuali ada Hadits lain yang berlawanan. Hal ini dijelaskan oleh syekh kelompok mereka, Abu Ja'far Muhammad bin Al-Hasan Ath-Thusi, dalam pendahuluan bukunya Tahdzibu 'l-Ahkam, yaitu salah satu dari buku mereka yang empat, "Pujian bagi Allah, Pemimpin Kebenaran dan Yang Berhak Atas  Kebenaran, serta shalawat dan salam atas makhlukNya yang terbaik, Muhammad, serta keluarga beliau. Beberapa orang teman mengingatkanku, semoga Allah mengutuki orang yang memaksakan haknya
atas kita, dengan hadits-hadits dari para ulama kita (ashhabuna), semoga Allah mendudkung mereka dan merahmati para salaf, tentang perbedaan, perlainan, peniadaan dan pertentangan yang terjadi hingga HAMPIR TIDAK DAPAT DITEMUKAN SATU HADITS YANG TIDAK BERLAWANAN DENGAN HADITS LAIN, dan TIDAK SELAMAT HADITS KECUALI ADA HADITS SERUPA YANG MEMBATALKANNYA, sehingga hal itu bagi orang yang melaini kita menjadi senjata utama dalam menyerang mazhab kita...."

Karbala Ritual Aneh

Diambil dari mailing list assunnah@yahoogroups.com

groups.yahoo.com/group/assunnah

Message: 4
Date: Sat, 12 Feb 2005 04:16:05 -0000
From: "fnhouses" <>
Subject: Karbala Ritual Aneh



Mengenal Ritual Syi`ah : Karbala dan Hari Raya Asy-Syuro

Karbala dimata Syi`ah memiliki kesucian dan nilai sakral yang teramat dan tak tertandingi.Karbala adalah bumi yang disucikan bahkan katanya Karbala lebih utama dari Makkah, Masjidil Haram dan Ka`bah yang mulia.

Mungkin karena ada kuburan Husain radhiyallhu `anhu kali.Padahal kota Madinah yang disana tersimpan jasad Nabi yang mulia Muhammad shalallhu alaih wasallam tidak mendapatkan penghormatan dan pemuliaan seperti ini dari kalangan Syi`ah.Allahu a`lam.

Sejarah Hitam Perpecahan Umat 2/2

Rabu, 14 April 2004 12:55:51 WIB

SEJARAH HITAM PERPECAHAN UMAT


Oleh
Dr. Nashir bin Abdul Karim Al-'Aql
Bagian Terakahir dari Dua Tulisan [2/2]


AL-IFTIRAAQ MAFHUMUHU ASBABUHU SUBULUL WIQAYATU MINHU [Perpecahan Umat ! Etiologi & Solusinya]


TOKOH-TOKOH AHLI BID'AH

Setelah berbicara tentang sejarah perpecahan umat, ada baiknya kita lanjutkan pembicaraan tentang asal usul bid'ah. Guna mengetahui tokoh-tokoh pencetus kelompok-kelompok sesat yang merupakan biang perpecahan. Yaitu oknum-oknum yang mengusung bid'ah tersebut hingga menjadi pemimpin-pemimpin sesat sampai hari Kiamat. Hingga sepeninggal mereka, terbuka lebarlah pintu perpecahan, semakin bertambahlah orang-orang yang menyesatkan. Di antara oknum-oknum tersebut ialah.

[1] Pelopor perpecahan : Ibnu Sauda' Abdullah bin Saba' Al-Yahudi, seorang Yahudi yang mengaku-ngaku beragama Islam. berikut pengikut dan konco-konconya. Ide kotornya pertama kali muncul sekitar tahun 34H. Ibnu Sauda' ini memadukan antara bid'ah Khawarij dan Syi'ah.

[2] Setelah itu Ma'bad Al-Juhani (meninggal dunia tahun 80H) meluncurkan pemikiran bid'ah seputar masalah takdir sekitar tahun 64H. Ia menggugat ilmu Allah dan takdirNya. Ia mempromosikan pemikiran sesat itu terang-terangan sehingga banyak meninggalkan ekses. Disamping orang-orang yang mengikutinya juga banyak. Namun bid'ahnya ini mendapat penentangan yang sangat keras dari kaum Salaf, termasuk di dalamnya para sahabat yang masih hidup ketika itu, seperti Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhuma.

Sejarah Hitam Perpecahan Umat 1/2

Kamis, 1 April 2004 10:19:12 WIB

SEJARAH HITAM PERPECAHAN UMAT

Oleh
Dr. Nashir bin Abdul Karim Al-'Aql
Bagian Pertama dari Dua Tulisan [1/2]


AL-IFTIRAAQ MAFHUMUHU ASBABUHU SUBULUL WIQAYATU MINHU [Perpecahan Umat ! Etiologi & Solusinya]


Banyak sekali faidah yang dapat dipetik dari pembicaraan seputar sejarah perpecahan umat. Berbagai peristiwa yang terjadi di awal Islam tersebut sarat dengan ibrah (pelajaran). Tentunya kami tidak mampu menyuguhkan sejarah perpecahan itu secara terperinci, akan tetapi ada beberapa point yang dapat kita jadikan pelajaran. Sembari meluruskan beberapa persepsi keliru sebagian orang sekitar masalah tersebut dewasa in.

Pertama.
Sumbu perpecahan yang pertama kali muncul hanyalah berupa i'tiqad dan pemikiran yang tidak begitu didengar dan diperhatikan. Yang pertama kali di dengar oleh kaum muslimin dan para sahabat adalah aqidah Saba'iyah yang merupakan cikal bakal aqidah Syi'ah dan Khawarij. Itulah benih awal perpecahan yang ditaburkan di tengah-tengah kaum muslimin. Aqidah ini disebarkan oleh penganutnya secara terselubung nyaris tanpa suara. Orang pertama yang memunculkan juga asing, nama dan identitasnya tidak jelas. Orang menyebutnya Ibnu Sauda' Abdullah bin Saba'. Ia mengacaukan barisan kaum muslimin dengan aqidah sesat itu. Sehingga aqidah tersebut diyakini kebenarannya oleh sejumlah kaum munafikin, oknum-oknum yang merancang makar jahat terhadap Islam, orang-orang jahil dan pemuda-pemuda ingusan. Begitu pula sekelompok barisan sakit hati yang negeri, agama dan kerajaan mereka telah ditundukkan oleh kaum muslimin, yaitu orang-orang yang baru memeluk Islam dari kalangan bangsa Parsi dan Arab Badui. Mereka membenarkan hasutan-hasutan Ibnu Saba', membuat makar tersembunyi atas kaum muslimin, hingga muncullah cikal bakal Syi'ah dan Khawarij dari mereka.

Ar-Rafidhah

Ar-Rafidhah
Ialah gerakan pemahaman sesat yang diwariskan oleh Abdullah bin Saba', seorang Yahudi yang pura-pura masuk Islam dan berupaya menyegarkan pemahamannya yang kafir, yaitu bahwa sayyidina Ali dan anak keturunannya adalah tuhan atau mempunyai sifat-sifat ketuhanan. Rafidhah mengkafirkan Abu Bakar dan Umar bin Khattab dan mengkafirkan pula segenap shahabat Nabi salallahu 'alaihi wa sallam kecuali beberapa orang saja. (Minhajus Sunnah Ibnu Taimiy)

Hijrah

HIJRAH
I.             Definisi hijrah:
Sebutan berasal yang bermakna :

A. Secara bahasa :

1.   Tidak boleh memutuskan hubungan (dengan sesame muslim) lebih dari tiga hari. (1)
2.   Meninggalkan dan mengasingkan diri dari
(Al muzamil : 10)    : mengasingkan diri dari mereka dengan cara yang baik.(2)
(Al Mudasyir : 5)     : Tinggalkanlah berhala-berhala itu.(3)
3.   Meninggalkan dan membangkang. Al Hadits.
"Mereka tidak mendengarkan Al quran kecuali meninggalkan dan membangkang."

B.  Secara Istilah  :
                        Ibnu Hajar Al Hafidz berkata :
Asal sebutan hijrah adalah meninggalkan tempat tinggal (tanah air).(4)
Sebutan ini kebanyakan dipakai untuk mereka yang pergi dari kampung ke kota.(5)
Ibnu Mandhur menambahkan :
           Maka setiap yang meninggalkan negerinya baik kampung kota atau kediaman lainnya dinamakan sedangkan pekerjaannya dinamakan hijrah.(6)
    
C.     Secara Syar’I :
Al ‘Ainy berkata :
Sedangkan hijrah menurut syar’i adalah : meninggalkan negeri kafir menuju negeri Islam karena takut dari fitnah dan untuk iqomatudin.(7)
Ibnu Al Arobi menambahkan : Hijrah adalah meninggalkan dari negeri kafir menuju darul Islam diwajibkan jaman nabi SAW dan berkelanjutan setelah itu bagi yang cemas terhadap dirinya. Sedangkan yang putus adalah hijrah yang ditujukan kepada Nabi ketika beliau masih ada.(8)







NOT :
1.        Lisanul Arob 3 : 771
2.        Quranul Karim Tafsir Dr. M. Hasan Al Hamsy
3.         ………….tafsir muktashor Fathul Qodir Syaukani Al……..
4.        Seorang ahli khadits dan pentakfik hadits (Al hafids ibnu Hajar)
5.        Fathul Bari  Syaukani Shohih Bukhori (Ibnu Hajar : 7 / 228)
6.        Lisanul Al ‘Arob : 2 :77
7.        Iltikaf Al Ibad, Dr. Abdullah Azam 28. Syarkhu Sunah Al Baghowi 1 : 373
8.        Syarkhus Sunah Al Baghowi 1 : 373 26 Al ‘Arobi seorang ahli Tafsir

Keutamaan Hadist

بسم الله الرحمن الرحيم
SYARH HADITS – 34
عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ t قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ r يَقُولُ : ] مَنْ رَآى مِنْكُمْ مُنْكَرًا  فَلْـيُغَـيِّرْهُ  بِيَدِهِ  فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ  فَبِلِسَانِهِ  فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ  فَبِقَلْبِهِ  وَ ذَلِكَ أَضْعَفُ  الإِيْمَانِ [ رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Abu Sa’id Al Khudri t telah berkata : Aku telah mendengar Rasulullah r bersabda : “Barang siapa diantara kamu melihat kemunkaran hendaklah dia merubahnya dengan tangannya, jika dia tidak sanggup, maka dengan lisannya, jika tidak sanggup, maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemahnya Iman”. Diriwayatkan oleh Imam Muslim.

KEUTAMAAN HADITS

Hadits ini membahas masalah amar ma’ruf nahi munkar yang menyebabkan hadits ini memiliki keutamaan yang sangat besar. Bahkan salah satu hadits yang pokok yang sering dibicarakan oleh ulama-ulama, yang sering kita dengarkan dari lisan-lisan para khutaba, yang sering dijadikan dalil oleh ulama-ulama, dan kita dapati dalam banyak kitab-kitab ulama kita. Hadits ini merupakan hadits yang pokok dalam masalah amar ma’ruf nahi mungkar, karena hadits ini menjelaskan tentang “Maratib Ingkar Al Munkar“ (tingkatan-tingkatan dalam mengingkari suatu kemunkaran).
Pembahasan hadits ini, yaitu masalah amar ma’ruf nahi munkar adalah sangat penting, yang menurut ulama dia merupakan salah satu kewajiban yang sangat penting. Imam Nawawi – rahimahullah - menganggap amar ma’ruf nahi munkartermasuk “ مِنْ قِيَامِ الدِّيْنِ ” (tiang-tiang dari Ad Dien). Imam Al Gazali – rahimahullah – (penulis kitab Ihya Ulumuddin) mengatakan bahwa amar ma’ruf nahi munkar termasuk “ الْقطبُ الأَعْظَمُ ” (kutub yang paling agung) dalam agama ini, dan dia termasuk tugas yang Allah I perintahkan kepada ummat ini.
Imam Asy Syaukani – rahimahullah – mengatakan bahwasanya amar ma’ruf nahi munkar adalah : “ مِنْ أَعْظَمِ الْوَاجِبَاتِ فِي الشَرِيْعَةِ الْمُطَهَّرَةِ  ” (kewajiban-kewajiban yang paling agung dalam syari’at yang suci ini). Dan masih banyak lagi perkataan ulama kita yang menunjukkan tentang keutamaan dan pentingnya permasalahan amar ma’ruf nahi munkar.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Top Web Hosting | manhattan lasik | websites for accountants