Sabtu, 14 Mei 2011

Khulafaurrasyidin

Khulafaurrasyidin ialah para khalifah yang arif bijaksana. Merekalah pengganti Rasulullah Saw,
sebagai pemimpin tertinggi kaum muslimin karena sepak terjang mereka mencontoh Nabi Muhammad Saw.
Juga arah tujuannya, yaitu membawa umat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat kelak

  1. Abu Bakar Ash-Shiddiq (Th.11-13 H/632-634 M)
    Ia dilahirkan dua tahun satu bulan setelah kelahiran Nabi Muhammad. Nama aslinya Abdullah bin Ab Quhafah. Kemudian terkanal dengan sebutan Abu Bakar. Sedang gelar Ash-Shiddiq diberikan oleh para sahabat karena ia sangat membenarkan Rasulullah Saw.
    Sejak muda Abu Bakar memang sudah akrab dengan Rasulullah. Dialah yang menemani Nabi Muhammad di Gua Hira' dan dialah yang pertama kali masuk Islam dari kalangan orang tua terhormat. Sewaktu Nabi sakit ia dipercaya para sahabat menjadi Imam Sholat. Maka pantaslah bila kaum muslimin memilihnya sebagai Khalifah pertama setelah baginda Rasulullah wafat.

Tabi'in


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :“Sebaik-baik umat manusia adalah generasiku (sahabat), kemudian orang-orang yang mengikuti mereka (tabi’in) & kemudian orang-orang yg mengikuti mereka lagi (tabi’ut tabi’in).” (Muttafaq ‘alaih)

Informasi Pribadi
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku tinggalkan sesuatu untuk kalian. Bila kalian berpegang teguh dengannya maka kalian tidak akan tersesat selamanya, yaitu Kitabullah dan Sunnahku.” (HR. Imam Malik, Al-Hakim dan dihasankan oleh Al-Albani dalam Al-Misykah no: 186)

Firman Allah subhanahu wa ta'ala :"Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Yaitu) jalannya orang-orang yang telah Engkau beri nikmat." (Al-Fatihah:6-7).

MENJAGA DIRI DAN KELUARGA

Allah berfirman yang artinya:

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS At Tahriim (66) : 6)

Alloh swt berfirman : “ Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka,” yaitu kamu perintahkan kepada dirimu sendiri dan keluargamu yang teridiri dari istri, anak, saudara, kerabat, sahaya wanita dan sahaya laki-laki untuk taat kepada Alloh swt. Dan kamu larang dirimu sendiri dan semua orang yang dibawah tanggung jawabmu untuk tidak melakukan kemaksiatan kepada Alloh swt. Kamu ajari dan didik mereka serta pimpin mereka dengan perintah Alloh swt. Kamu perintahkan mereka untuk melaksanakannya dan kamu bantu mereka dalam merealisasikannya. Bila kamu melihat ada yang berbuat maksiat kepada Alloh swt, maka cegah dan larang mereka. Ini merupakan kewajiban bagi setiap muslim yaitu mengajarkan kepada orang yang menjadi tanggung jawabnya segala sesuatu yang telah diperintahkan dan dilarang oleh Alloh swt kepada mereka.

Bahaya Syirik


Secara bahasa, syirik artinya menyekutukan atau menjadikan sesuatu memiliki sekutu (syarík). Sedangkan secara istilah, syirik artinya menyekutukan Alloh subhanahu wa ta’ala dengan sesuatu.
Syirik terjadi dalam tiga hal, yaitu:

1. Dalam Rububiyah, atau hak ketuhanan.
Contoh syirik dalam rububiyah:
  • Berpendapat bahwa alam semesta terjadi dengan sendirinya, tanpa ciptaan al-Kholiq, Alloh subhanahu wa ta’ala Yang Maha Pencipta.
  • Meyakini ada dzat selain Alloh subhanahu wa ta’ala yang mampu memberikan manfaat atau mudhorot.
  • Meyakini ada dzat selain Alloh subhanahu wa ta’ala yang mampu melindungi manusia dari marabahaya atau mengeluarkan mereka dari kesulitan.

Huru-hara Kiamat

Saudaraku kaum muslimin…, semoga Alloh subhanahu wa ta’ala senantiasa merahmati kita…

Iman kepada hari akhir adalah rukun iman yang kelima. Yaitu beriman akan berakhirnya kehidupan ini dan akan datangnya suatu hari yang tanpa akhir. Ia adalah suatu keyakinan akan adanya kehidupan setelah kematian yang diawali dengan alam barzakh, lantas seluruh jin dan manusia –dari makhluk yang pertama hingga terakhir– akan dibangkitkan kembali untuk mempertangungjawabkan segala perbuatannya di dunia.
Kemudian mereka akan mendapatkan balasan dengan surga dan keridhoan Alloh –semoga Alloh menjadikan kita semua sebagai ahlinya- atau pun neraka dan kemurkaan-Nya –na’udzu billahi min dzalik-. Semua yang difirmankan Alloh subhanahu wa ta’ala dan yang disampaikan oleh Rasululloh shalallohu alaihi wa sallam berkaitan dengan segala kejadian hari akhir adalah benar (haqq) dan wajib kita imani. 

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Top Web Hosting | manhattan lasik | websites for accountants