Sabtu, 17 Desember 2011

Apa Itu Ikhlas?

Secara bahasa ikhlas artinya bersih, jernih, ataupun murni. Kemudian secara terminologis ikhlas memiliki arti semata-mata hanya mencari ridho Allah subhanahu wa ta'ala saja.
Keikhlasan merupakan harga mati yang harus dimiliki oleh seorang muslim dalam melakukan sesuatu, dengan niatan bahwa apa yang akan dilakukannya nanti bermanfaat dan  dengan harapan akan memperoleh ridho Allah subhanahu wa ta'ala. Ikhlas tidak hanya berlaku ketika kita akan melakukan suatu ibadah ataupun kegiatan saja, ikhlas berlaku selamanya selama insan yang bersangkutan ini masih hidup. Karena ikhlas bisa saja hilang dan melebur tanpa sisa ketika kita mengungkit apa yang telah kita lakukan, membangga-banggakan amalan kita di hadapan orang banyak, dan lain sebagainya. Dan ini menyebabkan apa yang telah kita lakukan dan kita jaga akan bernialai bercuma. Karena itulah upaya dalam menjaga suatu keikhlasan itu lebih sulit dari pada meniatkannya sebelum melakukkan suatu amalan.

Selasa, 11 Oktober 2011

Kikir, Membuat Hidup Makin Fakir


وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Al-Hasyr 9)

Abu al-Hiyaj bercerita, “Saya melihat seorang syeikh sedang thawaf di Baitullah sembari berdoa, ‘Rabbi qiniy syuhha nafsi, Rabbi qiniy syuhha nafsi, Wahai Rabbi, jauhkanlah diriku dari kekikiran, wahai Rabbi, jauhkanlah diriku dari kekikiran…” Dia terus menerus membaca doa itu dan tidak menambahnya dengan yang lain. Lalu saya mencari tahu tentangnya, ternyata beliau adalah sahabat Abdurrahman bin Auf RA. Akupun menemui beliau dan bertanya tentang alasan beliau membaca doa itu, lalu beliau membacakan firman Allah,
وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Al-Hasyr 9)

Tiada Beruntung Orang yang Kikir
Ingin mengumpulkan harta sebanyak mungkin, dan bakhil mendermakannya selain untuk keinginan nafsunya, adalah tabiat buruk yang disandang banyak manusia. Dengan sifat itu, mereka menyangka bisa meraih keberuntungan. Namun ayat ini justru meyakinkan sebaliknya. Keberuntungan bisa didapatkan ketika seseorang terhindar dari sifat kekikiran. Sifat kikir mengundang banyak sekali kerugian dan keburukan, maka barangsiapa yang terhindar darinya, maka dia terhindar dari banyak kerugian dan keburukan.
Makna ’Syuhha nafsuhu’ tidak hanya sebatas bakhil, atau menolak untuk memberi. Akan tetapi juga disertai ambisi untuk memiliki apa-apa yang sudah dimiliki oleh orang lain. Dari definisi ini, bisa dibayangkan betapa besar kerugian yang akan dialami oleh orang yang berkarakter kikir.

Kerugian pertama dialami oleh hati. Orang yang kikir tak pernah merasakan lapangnya dada, atau puasnya hati saat memiliki. Panasnya hati saat berambisi terhadap sesuatu yang belum dimiliki, melalaikan dirinya dari kebahagiaan yang mestinya dia rasakan karena telah memiliki sesuatu yang bisa dinikmati. Derita ini tidak pernah berkurang kadarnya, meski dia telah berhasil meraih ambisinya. Karena sifat tamaknya segera mengalihkan pandangannya kepada kenikmatan lain, sebelum dia sempat menikmati hasil jerih payahnya. Jika keberhasilannya meraih tujuan tak bisa membuat hati menjadi nyaman dan tenang, lantas bagaimana jika usahanya menemui jalan buntu, betapa hatinya makin terbakar karenanya. Sungguh beruntung, jiwa yang terhindar dari kikir dan bakhil.

Kerugian kedua adalah miskin teman dan renggangnya hubungan kekerabatan. Orang yang kikir akan dijauhi, karena tak ada untungnya bergaul dengan orang yang kikir dan bakhil. Ambisi dan sifat rakusnya bahkan membahayakan siapapun yang dekat dengannya. Hartanya terancam, kehormatannya teranacam, bahkan terkadang nyawa juga tak aman dari ancaman. Karena orang yang kikir hanya peduli dengan dirinya sendiri, dan tidak memikirkan kepentingan orang lain. Nabi SAW bersabda,
”Jauhilah oleh kalian sifat kikir (syuhh). Karena sifat itulah yang membinasakan orang-orang sebelum kalian. Sifat kikir menyuruh mereka berlaku zhalim, maka merekapun berlaku zhalim. Kikir menyuruh mereka memutus kekerabatan, merekapun memutusnya.” (HR Abu Dawud)

Harta yang mestinya berfaedah menenangkan jiwa, juga mengikat sahabat dan kerabat, justru menjadi petaka bagi orang yang bakhil. Padahal persahabatan, persaudaraan dan kekerabatan adalah faktor penting yang mendukung kebahagiaan dan ketenangan. Jauh lebih penting dari sekedar mempertahankan harta dan menimbunnya.

Adalah Qais bin Sa’ad bin Ubadah RA dikenal sebagai orang yang suka berderma. Suatu hari beliau sakit, namun teman-temannya tak kunjung menjenguknya. Beliau merasa penasaran, lalu mencari tahu tentang sebabnya. Hingga kemudian diperoleh jawaban, bahwa mereka malu untuk datang karena masih punya tanggungan hutang kepada beliau. Beliau berkata, ”Alangkah buruknya harta yang menghalangi seseorang untuk menjenguk saudaranya.” Lalu beliau menyuruh untuk diumumkan bahwa siapapun yang memiliki beban hutang kepada Qais, maka diputihkan dan dianggap lunas. Maka sore harinya daun pintunya rusak lantaran banyaknya orang yang menjenguk beliau. Sungguh beruntung orang yang terhindar dari sifat kikir dan bakhil.

Fakir di Dunia, Siksa di Neraka
Meski sifat kikir diharapkan bisa mendatangkan keuntungan materi bagi pemiliknya, namun tidak demikian kenyataannya. Kikir tak akan menambah harta dunia, apalagi kekayaan akhirat. Orang yang kikir akan luput dari doa malaikat untuk keberkahan orang yang mendermakan hartanya. Justru doa kebangkrutan tiap pagi yang tertuju untuknya. Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Nabi bersabda,
”Tiada datang pagi hari yang dilalui hamba Allah, melainkan ada dua malaikat turun. Salah satunya berdoa, ”Ya Allah berilah ganti (yang lebih baik) baik orang yang berderma.” Sedangkan satu malaikat lagi berdoa, ”Ya Allah, timpakanlah kebangkrutan atas orang yang menahan pemberian.” (HR. Bukhari)

Yang paling parah, sifat kikir menyebabkan seseorang miskin pahala kebaikan. Karena sifat ini merusak hasrat akhirat, menjauhkan pemiliknya dari keberuntungan yang hakiki dan abadi. Hasratnya hanya tertuju untuk dunia yang hina dan fana. Maka kelak, sebagai balasan bagi mereka,
Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka, “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.” (QS. at-Taubah: 35)

Allahumma qinaa syuhha anfusanaa”, ya Allah, jauhkanlah diri kami dari kekikiran. Amien. (Abu Umar Abdillah)

Sumber : arrisalah.net

Hukum Memanfaatkan Barang Gadai


Tanya :
Kebiasaan di desa, orang pinjam uang dengan memberikan jaminan berupa sawah. Lalu, orang yang meminjami memanfaatkan sawah tersebut dan mengambil hasil panen atau dibagi dua dengan pemilik sawah. Apakah hal itu dibenarkan menurut tinjauan syariat?

Jawab :
Pada dasarnya barang jaminan dari hutang atau rahn sama sekali tidak boleh dimanfaatkan oleh pemberi hutang. Sebab manfaat tersebut akan dihukumi sebagai riba. Mengapa riba? Karena hutang tidak boleh berkembang dan diberi penambahan meski nilainya adalah pemanfaatan. Ibnu Qudamah menjelaskan:  ” Jika pemilik barang gadai  mengijinkan bagi pemegang gadai (pemberi pinjaman) untuk memanfaatkan barang gadai tersebut  tanpa ada imbalan, sedang ar rahin berhutang kepada  al murtahin, maka hal ini tidak boleh, karena hutang yang memberikan manfaat bagi yang memberikan utang, sehingga masuk dalam katagori riba . “( Al Mughni : 4/431 )

Jangan asal Bercanda

Kejenuhan yang muncul karena terlalu serius dalam beraktivitas, menjadikan canda sebagai selingan dan variasi hidup. Bahkan tidak sedikit di antara manusia yang memiliki sifat humoris, bukan dibuat-buat tapi watak. Tetapi hal yang disayangkan, sifat humoris tersebut dijadikan sebagai profesi yang di dalamnya tidak keluar secara spontanitas, namun didramatisir untuk bisa membuat orang lain tertawa terpingkal-pingkal. Apakah bercanda itu ada aturannya? Atau bahkan dilarang? Sebagai manusia kita hendak mengetahui adab-adabnya:
Pertama: Bercanda (mizah) adalah perkataan yang dimaksudkan untuk menggembirakan, menyenangkan atau memberi semangat dengan tidak menyebabkan orang lain tersakiti. Bercanda itu mubah (dibolehkan), namun hendaknya tidak berlebihan karena sebab berlebihan terkadang justru menyinggung dan menyakiti hati orang lain. Dan menyakiti orang muslim tidak diperbolehkan.

Hukum Baju Bergambar

Tanya :
Apakah hukum memakai baju atau kaos yang bergambar dan bolehkan bantal atau sprei kita bergambar?

Jawab :
Seorang muslim yang perhatian terhadap keislamannya akan memperhatikan apa yang di gunakan dan yang dipakai, apakah sudah sesuai dengan nafas islam atau belum. Menggunakan kaos atau baju yang bergambar hewan atau manusia dilarang dalam Islam, hal ini didasarkan dari beberapa nash hadits, diantaranya :
عَنْأَبِيهُرَيْرَةَقَالَ, قَالَرَسُولُاللَّهِصَلَّىاللَّهُعَلَيْهِوَسَلَّمَلَاتَدْخُلُالْمَلَائِكَةُبَيْتًافِيهِتَمَاثِيلُأَوْتَصَاوِيرُ
Dari Abu Hurairah RA dia berkata; Rasulullah SAW bersabda: “Malaikat tidak mau masuk ke rumah yang di dalamnya terdapat patung-patung atau gambar-gambar.” (HR. Muslim).

Senin, 03 Oktober 2011

Jika Udara Tak Lagi Gratis

Berapa nikmat Allah yang kita dapatkan tiap hari? Benar-benar tak terhitung banyaknya. Bahkan saat kita merasa paling sempit sekali pun, nikmat Allah tetaplah berlimpah. Salah satunya yang mungkin tak kita sadari adalah bernafas.

Ya, bernafas. Sebuah aktivitas setiap waktu kita lakukan. Sekaligus sebagai pertanda bahwa kita masih hidup. Karenanya, seorang yang meninggal dunia dikatakan telah menghembuskan nafas terakhir. Mungkin, kita tak pernah menyadari, betapa bernilainya setiap tarikan nafas kita. Karena udara yang kita ambil masih gratis. Padahal seandainya kita harus mengeluarkan biaya untuk setiap udara yang kita hisap, niscaya kita akan keberatan menanggungnya.

Minggu, 02 Oktober 2011

Ayat - Ayat Kauni Pengasah Hati

"Sangat jarang kita dapatkan cicak yang kurus. Binatang ini tidak pernah kelaparan meskipun Allah takdirkan makanan mereka itu dari hewan yang bisa terbang, sementara cicak tak mampu terbang. Ini menunjukkan kekuasaan Allah dan bahwa Allah itu memberi rejeki kepada siapa yang Dia kehendaki. Begitulah setiap makhluk dari yang paling kecil hingga yang paling besar adalah ayat kauniyah Allah yang membenarkan ayat qur'aniyah. Merenungi dan tafakur terhadapnya menjadi nutrisi bergizi bagi akal dan hati."

Sabtu, 01 Oktober 2011

Rahasia di Balik Maksiat

Kalbu salim memiliki tanda, berbilang jumlahnya. Salah satunya tidak bosan melakukan ketaatan kepada Allah, apalagi menghentikannya. Baginya, ubudiyah kepada Allah serupa pengabdian dan pelayanan kepada sang kekasih, nikmat dan membuat kecanduan. Sebab, tiada perasaan 'terhubung' yang lebih indah melebihi rindu yang terbalas, yang menjadi energi untuk selalu mengulang-ulang saat terhubung dalam peribadatan.

Namun, ubudiyah bukanlah perasaan rindu di ruangan hampa. Yang hanya pintar mengulang tanpa menjadikannya sekelas bintang. Yang hanya memberi kuantitas tanpa peduli kualitas. Juga yang hanya menghadirkan amal yang banyak, dan bukan yang terbaik. Sedang hidup mati, dijadikan Allah untuk melihat siapa yang amalnya terbaik; ahsanu a'maala.

Jumat, 30 September 2011

Tangisan Para Ulama

Suatu kali, seorang tabi'in, Muhammad bin Munkadir menunaikan shalat malam, tiba-tiba ia menangis dan isakan tangisnya semakin tak mampu ditahannya. Sehingga keluarganya terkejut dan bertanya kepadanya, "Apa yang menyebabkan kamu menangis? Muhammad bin Munkadir tak mampu menjawab, dan masih dalam keadaan menangis. Akhirnya mereka berinisiatif meminta tolong kepada Abu Hazim yang dikenal sebagai seorang ulama yang juga teman Muhammad bin Munkadir untuk menasehatinya. Tak lama kemudian, Abu Hazim datang sementara Muhammad bin Munkadir masih menangis. Abu Hazim berkata, "Wahai saudaraku, apa yang menyebabkan anda menangis? Anda telah membuat khawatir keluarga anda. Apakah karena suatu penyakit? Atau apa yang sebenarnya menimpa anda?" Dia menjawab, "Sungguh bacaanku sampai pada suatu ayat dalam kitab Allah -azza wa jalla- lalu saya menangis". Abu Hazim bertanya, "Ayat yang manakah itu?", Dia menjawab, "Firman Allah yang artinya,"Dan jelaslah bagi mereka azab dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan".(QS:AZ-ZUMAR:47)

Nasehat I

  • Tidak ada yang lebih merusak atau memperbaiki pribadi seseorang dibanding teman terdekatnya.
  • Seorang muslim hendaknya mengetahui bahwa tanda Allah berpaling darinya adalah menyibukkan diri pada hal-hal yang tidak berguna.
  • Janganlah kau menunda segala sesuatu, jika kau dapat mengerjakannya hari ini, karena sungguh kau tidak tahu apakah umurmu masih panjang dihari esok? dan jangan lupa, hadirkanlah keikhlasan di seluruh amalmu, agar kau tidak jenuh ketika mengamalkannya.
  • Jadikan kekurangan itu sebagai motivasi, jadikanlah kekurangan yang ada dalam diri kita sebagai kelebihan untuk terus maju dan berkarya.
  • Perbaharui selalu iman dengan laailaaha illallah. Perbaharui amal dengan keikhlasan. Perbaharui semangat dengan doa dan munajat. Ya Allah, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami.

Kamis, 29 September 2011

Shaf Sholat Berjama'ah

Banyak syarat yang harus kita perhatikan dalam melaksanakan suatu ibadah, diantarannya tata cara melaksanakan ibadah tersebut. Kali ini ana sebagai penulis baru akan memberikan sedikit ilmu kepada akhi sekalian bagaimana tata cara sholat berjamaah yang benar. Mungkin lebih jelasnya ana akan menjelaskan susunan sholat berjama'ah yang benar(insyaallah) dan sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah salallahu'alaihi wa sallam.

Suatu ketika Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam mendatangi kami seraya bersabda, “Bukankah kalian sedang berbaris sebagaimana malaikat berbaris ketika menghadap Rab-Nya? Kami bertanya, “Bagaimanakah berbarisnya malaikat ketika menghadap Rab-Nya?” Beliau bersabda, “Mereka menyempurnakan barisan yang pertama dan mereka merapatkannya.” (H.R Muslim, Abu Dawud, Nasa’i dan Ibnu Majah)
.

Sabtu, 14 Mei 2011

Khulafaurrasyidin

Khulafaurrasyidin ialah para khalifah yang arif bijaksana. Merekalah pengganti Rasulullah Saw,
sebagai pemimpin tertinggi kaum muslimin karena sepak terjang mereka mencontoh Nabi Muhammad Saw.
Juga arah tujuannya, yaitu membawa umat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat kelak

  1. Abu Bakar Ash-Shiddiq (Th.11-13 H/632-634 M)
    Ia dilahirkan dua tahun satu bulan setelah kelahiran Nabi Muhammad. Nama aslinya Abdullah bin Ab Quhafah. Kemudian terkanal dengan sebutan Abu Bakar. Sedang gelar Ash-Shiddiq diberikan oleh para sahabat karena ia sangat membenarkan Rasulullah Saw.
    Sejak muda Abu Bakar memang sudah akrab dengan Rasulullah. Dialah yang menemani Nabi Muhammad di Gua Hira' dan dialah yang pertama kali masuk Islam dari kalangan orang tua terhormat. Sewaktu Nabi sakit ia dipercaya para sahabat menjadi Imam Sholat. Maka pantaslah bila kaum muslimin memilihnya sebagai Khalifah pertama setelah baginda Rasulullah wafat.

Tabi'in


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :“Sebaik-baik umat manusia adalah generasiku (sahabat), kemudian orang-orang yang mengikuti mereka (tabi’in) & kemudian orang-orang yg mengikuti mereka lagi (tabi’ut tabi’in).” (Muttafaq ‘alaih)

Informasi Pribadi
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku tinggalkan sesuatu untuk kalian. Bila kalian berpegang teguh dengannya maka kalian tidak akan tersesat selamanya, yaitu Kitabullah dan Sunnahku.” (HR. Imam Malik, Al-Hakim dan dihasankan oleh Al-Albani dalam Al-Misykah no: 186)

Firman Allah subhanahu wa ta'ala :"Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Yaitu) jalannya orang-orang yang telah Engkau beri nikmat." (Al-Fatihah:6-7).

MENJAGA DIRI DAN KELUARGA

Allah berfirman yang artinya:

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS At Tahriim (66) : 6)

Alloh swt berfirman : “ Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka,” yaitu kamu perintahkan kepada dirimu sendiri dan keluargamu yang teridiri dari istri, anak, saudara, kerabat, sahaya wanita dan sahaya laki-laki untuk taat kepada Alloh swt. Dan kamu larang dirimu sendiri dan semua orang yang dibawah tanggung jawabmu untuk tidak melakukan kemaksiatan kepada Alloh swt. Kamu ajari dan didik mereka serta pimpin mereka dengan perintah Alloh swt. Kamu perintahkan mereka untuk melaksanakannya dan kamu bantu mereka dalam merealisasikannya. Bila kamu melihat ada yang berbuat maksiat kepada Alloh swt, maka cegah dan larang mereka. Ini merupakan kewajiban bagi setiap muslim yaitu mengajarkan kepada orang yang menjadi tanggung jawabnya segala sesuatu yang telah diperintahkan dan dilarang oleh Alloh swt kepada mereka.

Bahaya Syirik


Secara bahasa, syirik artinya menyekutukan atau menjadikan sesuatu memiliki sekutu (syarík). Sedangkan secara istilah, syirik artinya menyekutukan Alloh subhanahu wa ta’ala dengan sesuatu.
Syirik terjadi dalam tiga hal, yaitu:

1. Dalam Rububiyah, atau hak ketuhanan.
Contoh syirik dalam rububiyah:
  • Berpendapat bahwa alam semesta terjadi dengan sendirinya, tanpa ciptaan al-Kholiq, Alloh subhanahu wa ta’ala Yang Maha Pencipta.
  • Meyakini ada dzat selain Alloh subhanahu wa ta’ala yang mampu memberikan manfaat atau mudhorot.
  • Meyakini ada dzat selain Alloh subhanahu wa ta’ala yang mampu melindungi manusia dari marabahaya atau mengeluarkan mereka dari kesulitan.

Huru-hara Kiamat

Saudaraku kaum muslimin…, semoga Alloh subhanahu wa ta’ala senantiasa merahmati kita…

Iman kepada hari akhir adalah rukun iman yang kelima. Yaitu beriman akan berakhirnya kehidupan ini dan akan datangnya suatu hari yang tanpa akhir. Ia adalah suatu keyakinan akan adanya kehidupan setelah kematian yang diawali dengan alam barzakh, lantas seluruh jin dan manusia –dari makhluk yang pertama hingga terakhir– akan dibangkitkan kembali untuk mempertangungjawabkan segala perbuatannya di dunia.
Kemudian mereka akan mendapatkan balasan dengan surga dan keridhoan Alloh –semoga Alloh menjadikan kita semua sebagai ahlinya- atau pun neraka dan kemurkaan-Nya –na’udzu billahi min dzalik-. Semua yang difirmankan Alloh subhanahu wa ta’ala dan yang disampaikan oleh Rasululloh shalallohu alaihi wa sallam berkaitan dengan segala kejadian hari akhir adalah benar (haqq) dan wajib kita imani. 

Kamis, 12 Mei 2011

Nyaris tidak solat Subuh kecuali dengan Wudhu yang dipakai untuk solat Isyak

nyaris tidak solat subuh kecuali dengan wudhu yang dipakai untuk solat Isyak

Salah satu barakah hidup bersama orang-orang soleh adalah, mereka mampu memberi nasihat dan pencerahan hati

bagi orang yang duduk bersamanya. Sekadar melihat seorang teman yang soleh akan memberi cahaya kesolehan

yang berbeza dalam diri orang yang melihatnya.  Sebagaimana yang Rasulullah beritahukan “Sebaik-baik sahabat

adalah orang yang bila engkau melihatnya, menjadikanmu mengingati Allah”, 

Ada seorang salaf berkata, “Jika aku merasa kegelisahan hati, maka aku segera pergi dan melihat wajah Muhammad

bin Wasi’”. (Nuzhatul Fudhala, 1/526) Ibnul Mubarak juga ada menyebut, “Jika aku melihat wajah Fudhail bin Iyadh, aku

biasanya menangis”.

Iman & Taqwa jalan Kemenangan

Tabi’at manusia menginginkan kebahagiaan dalam kehidupannya. Entah kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Dan semua yang dilakukan manusia pasti akan diarahkan kesana. Bahkan sebuah negeripun juga bertujuan untuk membahagiakan rakyatnya. Lihatlah apa yang dijanjikan para politisi kita hari ini, mereka menggembar-gemborkan “ekonomi kerakyatan, anti new libaralisme” dan jargon-jargon yang lain. Intinya adalah menginginkan sebuah kesejahteraan.

Akan tetapi masarakat kita tidak mengetahui bahwa syarat untuk menjadikan negeri menjadi negeri yang diberkahi Allah Ta’ala adalah dengan iman dan taqwa. Banyaknya para sarjana pertanian tidak akan menjamin pertanian makin baik. Banyaknya para ekonom tidaklah membawa suatu negeri menjadi maju ekonominya. Bahkan jika rakyat telah melahirkan para pakar-pakarpun tidak menjamin kemakmuran sebuah negeri, jika negeri tersebut menyebar kemaksiatan, kesyirikan dan kemungkaran. Akan tetapi kemakmuran dan kemajuan suatu negara dilihat dari ketaqwaan penduduknya kepada Allah Ta’ala.

Ikhlas

Ikhlas artinya memurnikan tujuan bertaqarrub kepada Allah subhanahu wa ta'ala dari hal hal yang mengotorinya. Arti lainnya menjadikan Allah subhanahu wa ta'ala sebagai satu-satunya tujuan dalam segala bentuk ketaatan. Atau mengabaikan pandangan makhluk dengan cara selalu berkonsentrasi kepada Al-Khaliq.

 Ikhlas adalah syarat diterimanya amal shalih yang dilaksanakan sesuai dengan sunnah Rasulullah shalallahu a'laihi wasalam dan yang sesuai dengan firman Allah subhanahu wa ta'ala yang tertera dalam Al-Qur'an. Allah subhanahu wa ta'ala telah memerintahkan kita untuk itu dalam firman-Nya,







"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus".{Al Bayinah : 5}

Rabu, 11 Mei 2011

Tanda Kiamat, Pengkhianat diberi Amanat

Suatu ketika, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda dan didengar oleh Abdullah bin Amru, kata beliau:
“Kiamat tidak akan terjadi sampai merajalelanya omongan kasar dan saling umpat, pemutusan tali rahim serta buruknya hubungan antar tetangga, dan sampai pengkhianat diberi amanat sedang yang terpercaya di anggap pengkhianat.”  (HR. Ahmad)
Prediksi Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam akan senantiasa terbukti.  Kalau para shahabat dahulu hanya bisa merasakan kekhawatiran akan munculnya tanda-tanda kiamat, saat ini kita ditakdirkan menjadi generasi umat ini yang menyaksikannya. Omongan kasar dan umpatan, pemutusan silaturahmi dan buruknya hubungan dengan tetangga, gambaran nyatanya dapat kita saksikan setiap hari. Omongan kasar  danmesummenjadi bumbu di setiap obrolan, anak bersengketa dengan bapaknya bahkan tega membunuhnya, ibu-ibu membunuh atau membuang bayinya, individualisme yang semakin parah serta hubungan tetangga yang buruk. Tetangga yang semestinya menjadi ‘saudara dekat’, tak jarang malah jadi rival abadi. Tak pernah rukun meski satu Rukun Tetangga (RT). Kini, fenomena-fenomena buruk semacam itu laksana kawah lumpur yang menyemburkan kotoran ke muka bumi, saban hari.

Dinul Islam

Arti dari islam adalah berserah kepada Alloh Subhanahu wa ta'ala dengan bertauhid kepadan-Nya di atas ajaran-ajaran Rosulullah SAW. Islam adalah agama Alloh Subhanahu wa ta'ala satu-satunya, agama satu-satunya yang di turunkan Alloh Subhanahu wa ta'ala kepada kita sebagai hambanya. Tidak ada satu agama pun di dunia ini yang diterima Alloh Subhanahu wa ta'alaselain islam. Barangsiapa yang datang di hari kiamat dengan agama selain islam,maka orang itu akan kekal di neraka Jahannam

Alloh Subhanahu wa ta'ala berfirman:
 

"Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam".{QS. Ali Imran[3]:19}

Selasa, 10 Mei 2011

Pengertian Dakwah

Jalan Dakwah
Dakwah adalah panggilan atau seruan bagi umat manusia menuju jalan Allah (Q.S. Yusuf : 108). Yaitu jalan menuju Islam. Q.S. Ali Imran : 19.

Artinya : Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, Aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan Aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik". (Q.S. Yusuf : 108).

Artinya : Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. (Q.S. Ali Imran : 19)

Dari sisi lain, dakwah adalah upaya tiap muslim untuk merealisasikan (aktualisasi / fungsi kerisalahan dan fungsi kerahmatan.
Fungsi kerisalahan bearti meneruskan tugas Rasulallah (Q.S. Al – Maidah 167) menyampaikan dinul Islam kepada seluruh umat manusia (Q.S. Ali Imran 104, 110, 114).
artinya : Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (Q.S. Al-Maidah 67).

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Top Web Hosting | manhattan lasik | websites for accountants